Menilai Status Gizi

Oleh : Sri Sumarmi

Status gizi adalah gambaran kondisi fisik seseorang sebagai refleksi dari keseimbangan energi yang masuk dan yang dikeluarkan oleh tubuh. Status gizi seseorang dapat dinilai dengan mengukur dimensi tubuh (antropometri), yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, serta tebal lemak di bawah kulit. Akan tetapi ukuran tubuh saja tidak akan memberikan arti jika tidak dikaitkan dengan umur dan jenis kelamin. Kombinasi antar ukuran tubuh, atau antara ukuran tubuh dengan umur disebut ”indices” atau indikator . Secara umum indikator dikelompokkan menjadi dua, yaitu indikator pertumbuhan (growth indicators) dan indikator komposisi tubuh (body composition). Indikator pertumbuhan termasuk berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), dan lingkar kepala. Indikator komposisi tubuh antara lain ukuran lengkar lengan atas, dan tebal lemak bawah kulit .

Untuk menilai status gizi anak balita, WHO merekomendasikan penggunaan baku rujukan dari National Center for Health and Statistic (NCHS). Ambang batas (cut off point) yang digunakan skor simpang baku atau z skor untuk menentukan status gizi baik adalah ± 2 SD (WHO, 1983). Dengan ambang batas tersebut dapat ditetapkan underweight (BB/U <-2 SD), stunted (TB/U<-2 SD), dan wasted (BB/TB < -2 SD). Status gizi orang dewasa dapat dinilai menggunakan indeks masa tubuh (body mass index) lebih sering disingkat BMI, yaitu suatu rasio antara berat badan (kg) dengan kwadrat tinggi badan (dalam meter). Kategori status gizi balita dan orang dewasa disajikan pada Tabel 1. 
-
Tabel 1. Kategori Status Gizi pada berbagai Kelompok Umur.
Indikator
Ambang Batas
Kategori
Balita dan Usia sekolah * :BB/U ≤ -3 SD > -3 SD s/d < -2SD
± 2 SD
> 2 SD s/d < 3 SD
≥ 3 SD
Severe underweight Underweight
Normal
Overweight
Obese
BB/TB ≤ -3 SD > -3 SD s/d < -2SD
± 2 SD
> 2 SD s/d < 3 SD
≥ 3 SD
Severe Wasting Wasting
Normal
Overweight
Obese
TB/U ≤ -3 SD > -3 SD s/d < -2SD
± 2 SD
> 2 SD s/d < 3 SD
≥ 3 SD
Severe Stunting Stunting
Normal
Tall
Very tall
Dewasa :BMI** (kg/m2) < 18,5 > 18,5-25
>25-30
> 30
Undernourish Normal
Overweight
Obese
Rasio Lingkar pinggang panggul Laki-laki  : ≥1 Wanita     : ≥ 0,85 Risiko tinggi
Ibu :LILA*** < 23,5 cm ≥ 23,5 KEK Normal
* Berdasarkan standar NCHS,   ** FAO (1994 ),   *** Depkes RI (1999)
-
Ukuran tebal lemak bawah kulit  pada triceps wanita dalam milimeter (mm) :
Umur (th)
Persentil
5
10
25
50
75
90
95
13-13,9
8
8
12
15
21
26
30
14-14,9
9
10
13
16
21
26
28
15-15,9
8
10
12
17
21
25
32
16-16,9
10
12
15
18
22
26
31
17-17,9
10
12
13
19
24
30
37
18-18,9
10
12
15
18
22
26
30
19-24,9
10
11
14
18
24
30
34
25-34,9
10
12
16
21
27
34
37
35-44,9
12
14
18
23
29
35
38
Sumber : Gibson, R. 1990. Oxford University Press. New York
-
Untuk menentukan prioritas program intervensi maka luas masalah malnutrisi di masyarakat dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2.  Tingkat Masalah Gizi Kurang di Masyarakat
Prevalensi Kategori
Underweight :< 20% ———————20-30%
———————> 30%
Low prevalence High prevalence
Very high prevalence
Stunted : < 30% ————–30-39,9%
————–≥ 40%
Low prevalence High prevalence
Very high prevalence
Wasted : < 10% ————–10-15%
————–>15%
Low prevalence Serious emergency situation
Critical emergency situation
(WHO, 2004)