Keamanan Makanan Jajanan Di Sekolah Dasar Kota Surabaya

Sri Sumarmi*
*Departemen Gizi Kesehatan FKM Unair Surabaya

Suatu penelitian telah dilakukan untuk menguji keamanan makanan jajanan yang dijajakan di Sekolah Dasar (SD) Kota Surabaya. Penelitian dilakukan di 30 SD yang tersebar di 30 kecamatan di wilayah Kota Surabaya. Di setiap lokasi dilakuak pengamatan terhadap warung sekolah dan penjaja makanan serta dilakukan pengambilan 3 sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui adanya cemaran kimia terutama kandungan food additive atau bahan tambahan makanan berbahaya (BTM) dan cemaran biologis berupa kandungan beberapa bakteri patogen terutama E. Coli dan salmonella. Jumlah sampel makanan jajanan yang diperiksa sebanyak 60 jenis makanan dan minuman dengan jumlah pemeriksaan sebanyak 134 item pemeriksaan. Jenis pemeriksaan bahan kimia yang dilakukan adalah pemeriksaan kandungan pewarna berbahaya (rhodamin B dan sunset yellow), pemanis buatan (Na-sakarin dan Na-siklamat), boraks, formalin dan Na-benzoat. Dari 51 jenis makanan dan minuman yang dianalisis bahan pewarna, sebagian besar menggunakan pewarna buatan, dan 27,5% diantaranya menggunkan pewarna yang dilarang, yaitu rhodamin B dan sunset yellow. Kadar rhodamin yang tertinggi adalah gulali di kecamtan Tandes (97 ppm) dan Mulyorejo (40,2 ppm). Formalin ditemukan pada mi kering berbentuk lidi.

Key word : keamanan pangan, food additive, rodhamin B, formalin.


Penelitian didanai oleh : Dewan Ketahanan Pangan Kota Surabaya (2005)